Mengenal Vaksin Covid-19


Vaksin adalah produk biologis yang digunakan untuk mencegah penyakit yang berisi antigen penyakit yang berisi antigen penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang terbentuknya antibodi terhadap penyakit, sehingga orang tersebut terhindar dari penyakit.  

Vaksinasi merupakan upaya preventif atau upaya pencegahan dalam menanggulangi penyakit infeksi dari komplikasi berat, kecacatan, dan kematian. Vaksinasi yang diberikan pada saat pandemi berfungsi untuk melengkapi protokol kesehatan yang telah kita laksanakan selama ini. Ini penting sekali kita tekankan bahwa protokol kesehatan tidak boleh sekalipun kita tinggalkan meskipun vaksin covid-19 telah kita dapatkan agar pandemi Covid-19 ini cepat terselesaikan. Berikut adalah beberapa update vaksin Covid-19 sampai saat ini:

 Vaksin

 Platform

Dose 

 Interval (day)

 Age (Year)

 Cold chain

 Clinical trial study

 Efficacy (%)

 Sinovac

 Inactivated virus

 2 x im

 14

 18-59

 2-8˚C

Brazil, Indonesia, Turkey, Bangladesh, Chili 

Turkey 91,25

Brazil 78,2 

 Sinopharm

 Inactivated virus 

2 x im 

 14-21

 18-59

 2-8˚C

 United Arab Emirates

86 

AstraZeneca 

Viral vector 

 2 x im

 28

> 18 

2-8˚C

USA, UK 

62-90 

CanSino

 Viral vector 

2 x im 

21 

 18-59

 2-8˚C

 Pakistan

 ---

Gamaleya (Sputnik V) 

Viral Vector 

2 x im

21 

 > 18

2-8˚

Russia 

95 

 Janssen

Viral Vector 

1 x im 

---

18-55, 65+  

 2-8˚C

USA, Brazil, Colombia, Peru, Mexico, Philippines, South Africa 

 ---

 Novavax

Moderna

Pfizer/BioNTech

Proteinsubunit 

RNA

RNA

2 x im 

2 x im

2 x im

21 

28

28

 18-84

18-55, 56+

18-85

 2-8˚C

-20˚C

-70˚C

UK 

USA

USA, Argentina, Brazil

---

95

95

Catatan: Di Indonesia saat ini sudah mempunyai vaksin Sinovac.

*i.m= intramuskular

*cold chain= proses menjaga suhu vaksin di kondisi idealnya sehingga kualitasnya tetap terjaga dari awal sampai pelaksanaan vaksinasi.

Biologi molekular Vaksin Covid-19 (khusunya Vaksin Sinovac) ini adalah Inactivated Vaccine atau kuman yang dimatikan. Inactivated Vaccine merupakan dasar pengembangan vaksin yang sejak lama (sebagai the most traditional vaccine approach) telah dilakukan beberapa puluh tahun menyuntik seseorang dengan virus yang dimatikan (inactivated vaccine) tidak akan menyebabkan infeksi serius. Inactivated vaccine sudah banyak dipakai untuk pembuatan vaksin seperti influenza dan polio. Selain itu, metode pembuatan vaksin menggunakan platform Inactivated virus sudah dikuasai Bio Farma Indonesia.

SARS-CoV-2 Inactivated Vaccine (Vaksin Sinovac) ini berisi 600 SubUnit/0.5 mL (3 µg/0.5 mL) dan mengandung aluminium hidroksida, dinatrium hidrogen fosfat, natrium dihidrogen fosfat, natrium klorida, dan sebagainya. Adapun fungsi dari tiap-tiap kandungan Vaksin Sinovac ini, adalah:

  1. Aluminium hidroksida merupakan sebagai “adjuvant”. Salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas vaksinasi untuk mempercepat peningkatan titer antibodi adalah dengan penggunaan adjuvant pada vaksin. Adjuvant adalah bahan yang ditambahkan pada vaksin untuk merangsang respon imun. Vaksin tanpa adjuvant tidak mampu merespon titer antibodi secara maksimal dan protektif pada pencegahan virus Covid-19. Adjuvant sering digunakan jika antigen segera dinetralisir tubuh atau antigen tidak mampu merespon pembentukan antibodi. Penggunaan adjuvant mampu meningkatkan titer dua kali lebih tinggi dibandingkan tanpa adjuvant. Penggunaan adjuvant juga dapat mengurangi dosis antigen yang diperlukan dalam merespon antibodi. Di samping itu adjuvant juga mampu membuat keseimbangan respon antibodi humoral dan antibodi berperantaraan sel.
  2. "Buffer" yang paling umum digunakan adalah natrium klorida. Buffer berfungsi untuk menahan perubahan pH, menyesuaikan tonisitas dan pertahankan osmolaritas.
  3. Dinatrium hidrogen fosfat digunakan sebagai agen penyangga untuk menjaga pH.
  4. Natrium dihidrogen fosfat juga dapat digunakan dalam kombinasi dengan natrium klorida untuk pemeliharaan natrium serum yang merupakan kation ekstraseluler utama, penting untuk kontrol tekananan osmotik dan distribusi air dan penyangga dalam keseimbangan asam-basa.

Vaksin Covid-19 ini bukan hanya untuk melindungi diri kita sendiri namun juga melindungi keluarga, saudara, anak-anak kita, dan seluruh umat manusia. Adapun tujuan vaksinasi Covid-19 adalah menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) untuk mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, dan menjaga produktifitas serta meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. Berikut adalah beberapa keputusan Menteri Kesehatan dan keputusan PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) yang berhubungan dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19:

 
 

Catatan: Rekomendasi dari PAPDI disusun spesifisik untuk Vaksin Sinovac bukan untuk vaksin yang lain. Adapun sasaran vaksinasi Covid-19 ini adalah:

  • Tahap 1: Januari-April 2021

Sasaran vaksinasi adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Alasannya karena tenaga kesehatan adalah yang paling berisiko tinggi terpapar virus Covid-19 dan tenaga kesehatan adalah garda terdepan yang memerangi virus Covid-19. 

  • Tahap 2: Januari-April 2021

Petugas pelayanan publik yaitu TNI/POLRI, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas dibandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kelompok usia lanjut ≥ 60 tahun (Bila vaksin sudah tersedia).

  • Tahap 3: April 2021-Maret 2022

Sasaran vaksinasi tahap 3 adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.
  • Tahap 4: April 2021-Maret 2022

Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

Beberapa orang menganggap bahwa vaksinasi tidak ada gunanya karena vaksinasi itu tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan dan vaksinasi itu tidak memberikan hasil seratus persen. Vaksin  jenis apapun memang memiliki sifat tidak memberikan proteksi atau perlindungan seratus persen. Vaksinasi Covid-19 dapat memberikan hasil maksimal bila dilaksanakan bersamaan dengan protokol kesehatan.

 









Komentar

  1. The worst time has passed”However, it is true that there are more improvements than before...because of the rising numbers of people living with HIV in the state of Nevada. How could they stigmatize all of them? Therefore everything becomes a little easier and we start to share everything... We also started to invite and visit each other in a community. You know, it is six years since I started taking antiretroviral drugs...Yet whatever problems I face, the worst time has passedWhen I was evicted from the family home by my mother, my father rented a small room for me. But my mother and brothers believed that having HIV was my own fault – and that I deserved to be punished...I also considered myself unworthy and without hope... But I have a child and eventually I convinced myself to live for my child’s sake.
    My mother knew nothing [about HIV]. She didn’t understand anything. Do you know why? She didn’t have [the chance] to go out of the house and communicate with society. However, my father does interact with the community. I know his friends are mature and dignified africa america. So he has a better understanding than her.My father came call me on a sadfull day sitting on my couch about a friend of his from africa who introduce him to Dr Itua herbal  cure in africa in which he advise we should purchase his herbal medicine to cure my hiv so we did and Dr Itua prescribed I should drink the herbal medicine for two weeks to cure although we were so curious about the whole thing ,I finished the herbal medicine like he advised then he talked to me to visit my nearest clinic for check up I did and now I'm totally cured from Hiv my father was my rock and I and my family are now happy together also Dr Itua has be helpful in my community ever since he cure my Hiv so why I'm leaving  my story on here today is to reach out someone out here to hope on God and never give up no matter the situation you that you are facing especially through this pandemic seasons which has really taught us all on how we should be helpful to each other and cherish one another.Dr Itua cures the following diseases.....  Herpes,Liver cancer,Throat cancerLeukemia.,Alzheimer's disease,Chronic Diarrhea,Copd,Parkinson,Als,Adrenocortical carcinoma  Infectious mononucleosis.
    Intestinal cancer,Uterine cancer,Fibroid,Bladder cancer,Hiv,Esophageal cancer,Gallbladder cancer,Kidney cancer,Hpv,Lung cancer,Melanoma,Mesothelioma,Multiple myeloma,Oral cancer,Sinus cancer,Hepatitis A,B/C,Skin cancer,Soft tissue sarcoma,Spinal cancer,Stomach cancer,Vaginal cancer,Vulvar cancer,
    Testicular cancer,Thyroid Cancer.You can contact Dr Itua Herbal Center on E-Mail: drituaherbalcenter@gmail.com  Or Whats-App Chat : +2348149277967

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Patofisiologi Thalassemia

Terapi Pneumonia Komunitas (Community Acquired Pneumonia/CAP)

FDA: Obat antidepresan dapat meningkatkan risiko bunuh diri.