Postingan

FDA: Obat antidepresan dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

Gambar
  Apa opini saudara terkait pernyataan FDA ini? Antidepresan merupakan terapi yang diindikasikan untuk menangani depresi. Obat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan kandungan senyawa kimia alami di dalam otak yang disebut neurotransmitter (serotonin, norepinefrin, dan dopamine) sehingga bisa meredakan keluhan dan membantu memperbaiki suasana hati dan emosi.      Pertama, seperti yang kita ketahui, bahwa pasien depresi itu bisa mengalami kelainan suasana perasaan (mood), penurunan minat, gangguan tidur yang menetap, tampak lelah, perasaan tidak berguna, kurang bergairah dalam hidup, serta memiliki keinginan untuk bunuh diri.  Sekitar 10-15%  pasien yang mengalami depresi mengakhiri hidupnya karena merasa tidak ada gunanya untuk melanjutkan kehidupan. Ada beberapa terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi depresi, yaitu: Psikofarmaka, seperti penggunaan obat antidepresan dan antianxietas Psikoterapi, seperti konseling. Yang dievaluasi dari pengobatan pasien depresi ini adalah: Deraja

Apa itu epilepsi?

Gambar
  Epilepsi itu terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara faktor inhibisi dan eksitasi di otak. Inhibisi dan eksitasi diperantarai oleh neurotransmitter   GABA (Gamma-Aminobutyric Acid) dan glutamat.  GABA sebagai neurotransmitter inhibitorik dan glutamat sebagai neurotransmitter eksitatorik. Perjalanan Impuls:            Impuls ini berjalan melalui peristiwa potensial aksi. Potensial aksi adalah kondisi yang terjadi pada membran ketika impuls melintas. Potensial aksi dimulai dari depolarisasi diikuti dengan repolarisasi. Kondisi repolarisasi disini, sel tidak mampu teraktivasi (sel berada pada kondisi istirahat). Ketika impuls berjalan dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya, ada terjadi perpindahan ion-ion. Ketika sampailah potensial aksi ke sel berikutnya, maka akan terjadi penghantaran impuls yang dimulai dengan masuknya ion natrium (Na+). Begitu ion Na+ masuk, kemudian diikuti dengan masuknya ion kalsium (Ca2+). Masuknya ion Ca2+ inilah yang kemudian bisa menginduksi pelepasa

Apa itu depresi?

Gambar
  Depresi ditandai oleh perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, dan gangguan pada fungsi kognitif dan fisik lainnya. Apa saja gejala depresi? 1) Perasaan sedih, cemas, atau hampa. 2) Hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas yang sebelumnya dinikmati. 3) Perubahan berat badan yang signifikan 4) Gangguan tidur 5) Ketidakmampuan untuk duduk diam 6) Kelelahan 7) Perasaan tidak berharga, bersalah, atau merasa gagal, bahkan dalam hal-hal kecil. 8) Kesulitan berkonsentrasi, berpikir jernih, mengambil keputusan. 9) Gangguan fisik seperti sakit kepala, masalah pencernaan, atau nyeri tubuh yang tidak dapat dijelaskan dengan kondisi medis lainnya. 10) Pikiran tentang kematian, bunuh diri. Depresi itu terjadi akibat kekurangan monoamin di dalam otak kita (seperti serotonin, dopamine, dan norepinefrin). Tetapi yang dominan berperan yaitu norepinefrin (NE) dan serotonin (5HT). Oleh karena itu, obat-obat antidepres

Dokter dan Apoteker Bagaikan Simbiosis Mutualisme

Gambar
  Asosiasi Dokter Indonesia memperingati Hari Dokter Indonesia setiap tanggal 24 Oktober. Sementara itu, Asosiasi Farmasi Dunia baru saja memperingati Hari Farmasi Dunia tanggal 25 September. Hari ini tepat tanggal 24 Oktober, Indonesia sedang memperingati hari bersejarah yaitu Hari Dokter Indonesia. Momen bersejarah ini mengingatkan kita akan peran dan tanggung jawab profesi Dokter di tengah-tengah bangsa Indonesia. Sejatinya, profesi Dokter merupakan profesi yang mulia karena mengutamakan keselamatan dan kesembuhan pasien dengan penuh hati nurani. Di sisi lain, tepat sebulan lalu, Asosiasi Farmasi Dunia mengangkat tema “Farmasi selalu tepercaya untuk kesehatan anda” dalam rangka Hari Farmasi Dunia. Kepercayaan publik terhadap profesi Farmasi dalam bidang kesehatan patut mendapatkan apresiasi. Momen ini juga kiranya makin meningkatkan kesadaran profesi untuk senantiasa mengedepankan rasa melayani sepenuh hati dibidang kesehatan agar kepercayaan terus meningkat. Sedikit bercerita, saya

IAI Mengajak Seluruh Apoteker Untuk Menyukseskan Vaksinasi (Hari Farmasi Dunia)

Gambar
  Asosiasi Farmasi Dunia memperingati Hari Farmasi Dunia setiap tanggal 25 September. Mulai tahun 2020 hingga saat ini, Farmasi ikut berperan dalam penanganan Covid-19. Asosiasi Farmasi Dunia memperingati Hari Farmasi Dunia setiap tanggal 25 September. Tahun 2021 ini, tema yang diangkat adalah “Farmasi selalu terpercaya untuk kesehatan anda”. Tema tersebut sangat relevan dengan pentingnya peran Farmasi/Apoteker membantu mengatasi Covid-19. “Apoteker berperan penting dalam sukseskan vaksinasi Covid-19,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) apt. Drs. Nurul Falah Eddy Pariang dalam sambutan webinar, Sabtu (12/12/2020). Beliau menjelaskan, tiga peran yang dapat diambil Apoteker diantaranya, pertama, menyediakan dan menyalurkan vaksin agar kualitas vaksin tetap terjaga. Kedua, melayani masyarakat dan melakukan edukasi mengenai vaksin kepada masyarakat agar termotivasi untuk divaksinasi. Ketiga, melaporkan apabila ada kejadian ikutan pasca vaksinasi. Mesk

Pengobatan Non-Farmakologis Hipertensi

Gambar
  Didalam pengobatan hipertensi, kita tidak hanya sekedar memberi obat penurun tekanan darah. Kita juga harus mengevaluasi apakah pasien tersebut obesitas, pengidap penyakit diabetes melitus, merokok, minum alkohol, dan sebagainya. Dari dulu namanya pengobatan harus dimulai dari suatu advice , yaitu mengatur diet atau mengatur gaya hidup. Berikut adalah pengobatan non-farmakologis (pengobatan gaya hidup) untuk pasien hipertensi: Mengatur diet Memberikan anjuran mengurangi berat badan. Jika kita bisa mengurangi berat badan 10 kg maka kita menurunkan tekanan darah sistolik 6-10 mmHg dari tekanan darah awal. Tidak hanya bisa menurunkan tekanan darah tetapi juga memperbaiki gula darah dan dislipidemia akan lebih baik lagi Mengurangi intake garam Stop merokok. Merokok menyebabkan peningkatan langsung dalam tekanan darah dan detak jantung yang berlangsung selama lebih dari 15 menit setelah satu batang rokok. Risiko infark miokard 2-6 kali lebih tinggi dan risiko stroke 3 kali le

Mengenal Penyakit Hipertensi

Gambar
  Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang cukup besar karena hipertensi merupakan faktor yang paling besar terkena penyakit kardiovaskular dengan mengakibatkan suatu morbiditas dan mortalitasi kardiovaskular yang cukup tinggi. Berdasarkan tabel diatas, hipertensi merupakan faktor risiko nomor satu untuk kematian global (mencapai tujuh juta kematian) dibandingkan dengan merokok, kolesterol yang tinggi, kekurangan berat badan, kegemukan, dan lain sebagainya. Dengan demikian pentingnya kita melakukan suatu intervensi yang khusus untuk penyakit hipertensi ini. Disamping itu, penyakit hipertensi diprediksikan pada tahun 2025 nanti prevalensinya akan meningkat. Pada tahun 2020 prevalensi awalnya dari 26.4% dan pada tahun 2025 prevalensinya akan meningkat cukup banyak yaitu mencapai 29.2% populasi orang dewasa dunia. Bagaimana dengan di Indonesia? Di Indonesia juga cukup tinggi. Dimulai dari usia 45 tahun sampai usia 65 tahun keatas. Diketahui bahwa hipertensi dengan