Pengobatan Non-Farmakologis Hipertensi

 

Didalam pengobatan hipertensi, kita tidak hanya sekedar memberi obat penurun tekanan darah. Kita juga harus mengevaluasi apakah pasien tersebut obesitas, pengidap penyakit diabetes melitus, merokok, minum alkohol, dan sebagainya.

Dari dulu namanya pengobatan harus dimulai dari suatu advice, yaitu mengatur diet atau mengatur gaya hidup. Berikut adalah pengobatan non-farmakologis (pengobatan gaya hidup) untuk pasien hipertensi:

• Mengatur diet
• Memberikan anjuran mengurangi berat badan. Jika kita bisa mengurangi berat badan 10 kg maka kita menurunkan tekanan darah sistolik 6-10 mmHg dari tekanan darah awal. Tidak hanya bisa menurunkan tekanan darah tetapi juga memperbaiki gula darah dan dislipidemia akan lebih baik lagi
• Mengurangi intake garam
• Stop merokok.

1. Merokok menyebabkan peningkatan langsung dalam tekanan darah dan detak jantung yang berlangsung selama lebih dari 15 menit setelah satu batang rokok.
2. Risiko infark miokard 2-6 kali lebih tinggi dan risiko stroke 3 kali lebih tinggi pada orang yang merokok.
3. Berhenti merokok dikaitkan dengan 36% pengurangan risiko semua penyebab kematian.

    Sering pasien mengatakan: “Saya sudah berhenti merokok selama 10 tahun tapi kenapa saya masih hipertensi? Kenapa saya masih kena serangan jantung?”. Padahal pasien sudah berumur 65 tahun dan sudah merokok sejak SMA. Jadi berhenti merokoknya dari umur 55 tahun dan merokoknya mulai usia 17 tahun. Lamanya pasien merokok sudah 38 tahun dan berhentinya baru 10 tahun belakangan ini. Hal ini yang sering tidak dipertimbangkan oleh pasien tetapi pasien dengan bangganya menyampaikan saya sudah berhenti merokok selama 10 tahun. Padahal pengaruh merokoknya sudah 38 tahun.

• Aktivitas fisik. Banyak hal yang kita dapatkan bila kita melakukan aktivitas fisik yang regular, yaitu: meningkatkan HDL (high-density lipoprotein) disebut sebagai ‘kolesterol baik’, menurunkan berat badan, membuat body menjadi lebih bagus, mengurangi insulin resisten. Aktivitas fisik yang cukup bisa mengurangi tekanan darah sistolik sampai 6.9 mmHg dan tekanan darah diastolik sampai 4.9 mmHg. Berikut adalah aktivitas fisik yang dapat dilakukan sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari:

1. Lebih sering berjalan kaki dan bersepeda sebagai transportasi yang utama.
2. Duduk dan mengemudi lebih jarang.
3. Parkir mobil lebih jauh dari tempat parkir agar bisa berjalan ketempat tujuan.
4. Saat naik bus, turun di halte lebih awal dan berjalan di jarak yang tersisa.
5. Lebih memilih naik tangga dibandingkan naik lift.
6. Bermain aktif dengan anak-anak.
7. Ajak hewan perliharaan jalan-jalan disekitar lingkungan.
8. Jalan kaki 10 menit di pagi hari, saat makan siang dan setelah makan malam.

Aktivitas fisik secara regular tadi dapat dilakukan setiap hari selama 30-60 menit dengan intens yang sedang atau minimal 4-5 hari dalam seminggu.