Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Pharmaceutical Care pada Pasien Pneumonia

Gambar
  Pharmaceutical Care di definisikan pertama kali oleh Prof. Linda Strand sebagai : “Responsible provision of drug therapy for the purpose of achieving definite outcomes that improve a patient’s quality of life.” Manfaat Pharmaceutical Care pada pasien pneumonia, yaitu: 1) Meningkatkan kepatuhan terhadap pedoman klinis pneumonia 2) Meningkatkan de-eskalasi antibiotik (pemakaian antibiotik yang lebih spesifik) tanpa merugikan pasien. 3) Menurunkun re-admisi (suatu kejadian dimana pasien bolak-balik dirawat di rumah sakit) pasien risiko tinggi yang didiagnosis pneumonia. Alur Pelayanan ketika melakukan Farmasi Klinis di bangsal, yaitu: 1) Pertama kali yang kita lakukan adalah melakukan kunjungan ke ruang perawatan. Diruang perawatan kita akan menemukan yang namanya Medical Record baik yang elektronik maupun yang manual. 2) Kita melakukan telaah terhadap Medical Record , seperti kita melakukan monitoring regimen terapi yang telah diberikan oleh sejawat dokter. 3) Dari regi

Mengenal Penyakit Pneumonia

Gambar
  Pneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh agen infeksius (bakteri, virus, jamur, parasit). Hal ini menyebabkan alveoli terisi dengan cairan atau pus. Gejala klinis pneumonia meliputi demam atau hipotermia, berkeringat, menggigil, dan gejala peru seperti batuk, produksi sputum/dahak, sesak napas, pleuritis atau lesi paru yang tampak pada pemeriksaan radiografi. Pneumonia merupakan penyebab kematian utama akibat infeksi dan akan terus menjadi tantangan para klinisi untuk mengatasinya. Tatalaksana yang tidak tepat akan memberikan hasil yang buruk dan dapat memunculkan resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik   adalah kemampuan bakteri untuk bertahan hidup dari efek serangan antibiotik. Hal ini dapat terjadi apabila bakteri mengubah dirinya, sehingga efektivitas obat, bahan kimia, atau bahan lain yang dirancang untuk membunuh bakteri pun berkurang. Akibatnya, bakteri dapat tetap hidup, kebal terhadap pengobatan dan berkembang biak, serta menimbulkan leb

Rekomendasi Pemberian Vaksin Covid-19 (Part 2)

Gambar
  Rekomendasi berikut ini spesifik untuk vaksin Covid-19 Sinovac , sehingga dapat berubah sesuai dengan perkembangan laporan data uji klinis vaksin Sinovac . Demikian pula dengan vaksin Covid-19 jenis lain. Berikut daftar penyakit penyerta atau komorbid yang layak dan belum layak menerima vaksin Sinovac (Part 2):  Penyakit  Kelayakan Vaksinasi Covid-19 Catatan  Penyakit ginjal kronis(PGK) non dialisis PGK dialisis (hemodialisis dan dialisis peritoneal) Transplantasi ginjal Sindroma nefrotik dengan imunosupresan  Belum layak Saat ini, pemberian vaksin belum direkomendasikan pada pasien PGK non dialisis, PGK dialisis, resipien transplantasi dan sindroma nefrotik yang menerima imunosupresan/kortikosteroid. Hal ini disebabkan karena belum ada uji klinis mengenai efikasi dan keamanan vaksin tersebut terhadap populasi ini. Hipertensi*  Belum layak Beberapa uji klinis dari beberapa vaksin Covid telah mengi

Rekomendasi Pemberian Vaksin Covid-19 (Part 1)

Gambar
  Rekomendasi berikut ini spesifik untuk vaksin Covid-19  Sinovac , sehingga dapat berubah sesuai dengan perkembangan laporan data uji klinis vaksin Sinovac. Demikian pula dengan vaksin Covid-19 jenis lain. Berikut daftar penyakit penyerta atau komorbid yang layak dan belum layak menerima vaksin  Sinovac (Part 1):  Penyakit  Kelayakan Vaksinasi Covid-19   Catatan Reaksi anafilaksis (bukan akibat vaksinasi Covid)  Layak Jika tidak terdapat bukti reaksi anafilaksis terhadap vaksin Covid ataupun komponen yang ada dalam vaksin Covid sebelumnya, maka individu tersebut dapat divaksinasi Covid. Vaksinasi dilakukan dengan pengamatan ketat dan persiapan penanggulangan reaksi alergi berat. Sebaiknya dilakukan di layanan kesehatan yang mempunyai fasilitas lengkap. Alergi obat  Layak Pasien dengan alergi obat dapat diberikan vaksinasi Covid. Namun harus diperhatikan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terh

Mengenal Vaksin Covid-19

Gambar
Vaksin adalah produk biologis yang digunakan untuk mencegah penyakit yang berisi antigen penyakit yang berisi antigen penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang terbentuknya antibodi terhadap penyakit, sehingga orang tersebut terhindar dari penyakit.   Vaksinasi merupakan upaya preventif atau upaya pencegahan dalam menanggulangi penyakit infeksi dari komplikasi berat, kecacatan, dan kematian. Vaksinasi yang diberikan pada saat pandemi berfungsi untuk melengkapi protokol kesehatan yang telah kita laksanakan selama ini. Ini penting sekali kita tekankan bahwa protokol kesehatan tidak boleh sekalipun kita tinggalkan meskipun vaksin covid-19 telah kita dapatkan agar pandemi Covid-19 ini cepat terselesaikan. Berikut adalah beberapa update vaksin Covid-19 sampai saat ini:   Vaksin  Platform Dose   Interval (day)  Age (Year)  Cold chain  Clinical trial study  Efficacy (% )   Sinovac