Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kesehatan

Apa itu epilepsi?

Gambar
  Epilepsi itu terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara faktor inhibisi dan eksitasi di otak. Inhibisi dan eksitasi diperantarai oleh neurotransmitter   GABA (Gamma-Aminobutyric Acid) dan glutamat.  GABA sebagai neurotransmitter inhibitorik dan glutamat sebagai neurotransmitter eksitatorik. Perjalanan Impuls:            Impuls ini berjalan melalui peristiwa potensial aksi. Potensial aksi adalah kondisi yang terjadi pada membran ketika impuls melintas. Potensial aksi dimulai dari depolarisasi diikuti dengan repolarisasi. Kondisi repolarisasi disini, sel tidak mampu teraktivasi (sel berada pada kondisi istirahat). Ketika impuls berjalan dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya, ada terjadi perpindahan ion-ion. Ketika sampailah potensial aksi ke sel berikutnya, maka akan terjadi penghantaran impuls yang dimulai dengan masuknya ion natrium (Na+). Begitu ion Na+ masuk, kemudian diikuti dengan masuknya ion kalsium (Ca2+). Masuknya ion Ca2+ inilah yang kemudian bisa menginduksi pelepasa

Apa itu depresi?

Gambar
  Depresi ditandai oleh perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, dan gangguan pada fungsi kognitif dan fisik lainnya. Apa saja gejala depresi? 1) Perasaan sedih, cemas, atau hampa. 2) Hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas yang sebelumnya dinikmati. 3) Perubahan berat badan yang signifikan 4) Gangguan tidur 5) Ketidakmampuan untuk duduk diam 6) Kelelahan 7) Perasaan tidak berharga, bersalah, atau merasa gagal, bahkan dalam hal-hal kecil. 8) Kesulitan berkonsentrasi, berpikir jernih, mengambil keputusan. 9) Gangguan fisik seperti sakit kepala, masalah pencernaan, atau nyeri tubuh yang tidak dapat dijelaskan dengan kondisi medis lainnya. 10) Pikiran tentang kematian, bunuh diri. Depresi itu terjadi akibat kekurangan monoamin di dalam otak kita (seperti serotonin, dopamine, dan norepinefrin). Tetapi yang dominan berperan yaitu norepinefrin (NE) dan serotonin (5HT). Oleh karena itu, obat-obat antidepres

Mengenal Penyakit Hipertensi

Gambar
  Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang cukup besar karena hipertensi merupakan faktor yang paling besar terkena penyakit kardiovaskular dengan mengakibatkan suatu morbiditas dan mortalitasi kardiovaskular yang cukup tinggi. Berdasarkan tabel diatas, hipertensi merupakan faktor risiko nomor satu untuk kematian global (mencapai tujuh juta kematian) dibandingkan dengan merokok, kolesterol yang tinggi, kekurangan berat badan, kegemukan, dan lain sebagainya. Dengan demikian pentingnya kita melakukan suatu intervensi yang khusus untuk penyakit hipertensi ini. Disamping itu, penyakit hipertensi diprediksikan pada tahun 2025 nanti prevalensinya akan meningkat. Pada tahun 2020 prevalensi awalnya dari 26.4% dan pada tahun 2025 prevalensinya akan meningkat cukup banyak yaitu mencapai 29.2% populasi orang dewasa dunia. Bagaimana dengan di Indonesia? Di Indonesia juga cukup tinggi. Dimulai dari usia 45 tahun sampai usia 65 tahun keatas. Diketahui bahwa hipertensi dengan

Manfaat Vaksinasi Covid-19 Sebagai Upaya Pengendalian Pandemi

Gambar
Covid-19 merupakan penyakit yang sangat istimewa dimana menyerang berbagai organ tubuh, yaitu otak, jantung, hati, paru-paru, ginjal, usus sampai dengan testis pun bisa diserang oleh virus ini. Gejala yang ditimbulkan bervariasi dan tidak selalu khas. Kita juga tahu bahwa 80% Covid-19 itu sifatnya ringan, 20% Covid-19 sifatnya berat termasuk yang kritis. Masalahnya adalah kita tidak bisa memilih mau terkena yang 80% atau yang 20%. Anda mau tua, muda, punya komorbid atau tidak punya komorbid, bisa terkena kasus yang berat. Oleh karena itu pencegahan adalah tetap yang paling utama. Perjalanan Penyakit Covid-19 Masa inkubasi: 2-14 hari (Rata-rata: 5 hari). Artinya, jika hari ini ada yang bergejala demam, batuk, sesak berarti dia tertularnya 5 hari yang lalu. Hal ini berguna untuk tracing, jadi kita tahu 5 hari belakangan ini dengan siapa kita kontak. Dan yang istimewa dari penyakit ini adalah, orang tersebut sudah menularkan 2 hari (48 jam) sebelum bergejala. Hal ini yang susah memutuskan

Terapi Pneumonia Komunitas (Community Acquired Pneumonia/CAP)

Gambar
Pneumonia telah sejak lama diketahui sebagai penyebab kematian utama, penelitian secara intensif sejak tahun 1800. Meskipun telah banyak penelitian dengan berbagai sudut pandang dan penemuan antibiotik yang terus berkembang, tetapi sampai saat ini pneumonia masih menjadi penyebab kematian utama di dunia. Terapi Pneumonia: 1) Terapi antibiotik Bila penyebab penyakit pneumonianya adalah bakteri. 2) Terapi suportif Merupakan terapi pendamping dari antibiotik seperti pemberian oksigen, pemberian nutrisi, antipiretik, dan lain-lain. 3) Terapi antiinflamasi Bila proses inflamasinya berlebihan maka respon tubuh yang berlebihan itu ternyata memperburuk klinis pasien sehingga disebut dengan ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome). ARDS terjadi akibat inflamasi yang menyebabkan kerusakan jaringan paru. Terapi Pneumonia Komunitas (CAP): Terapi utama tatalaksana pneumonia komunitas (CAP) adalah pemberian antibiotik secara empiris. Pemilihan terapi antibiotik secara empiris tida

Pharmaceutical Care pada Pasien Pneumonia

Gambar
  Pharmaceutical Care di definisikan pertama kali oleh Prof. Linda Strand sebagai : “Responsible provision of drug therapy for the purpose of achieving definite outcomes that improve a patient’s quality of life.” Manfaat Pharmaceutical Care pada pasien pneumonia, yaitu: 1) Meningkatkan kepatuhan terhadap pedoman klinis pneumonia 2) Meningkatkan de-eskalasi antibiotik (pemakaian antibiotik yang lebih spesifik) tanpa merugikan pasien. 3) Menurunkun re-admisi (suatu kejadian dimana pasien bolak-balik dirawat di rumah sakit) pasien risiko tinggi yang didiagnosis pneumonia. Alur Pelayanan ketika melakukan Farmasi Klinis di bangsal, yaitu: 1) Pertama kali yang kita lakukan adalah melakukan kunjungan ke ruang perawatan. Diruang perawatan kita akan menemukan yang namanya Medical Record baik yang elektronik maupun yang manual. 2) Kita melakukan telaah terhadap Medical Record , seperti kita melakukan monitoring regimen terapi yang telah diberikan oleh sejawat dokter. 3) Dari regi

Mengenal Penyakit Pneumonia

Gambar
  Pneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh agen infeksius (bakteri, virus, jamur, parasit). Hal ini menyebabkan alveoli terisi dengan cairan atau pus. Gejala klinis pneumonia meliputi demam atau hipotermia, berkeringat, menggigil, dan gejala peru seperti batuk, produksi sputum/dahak, sesak napas, pleuritis atau lesi paru yang tampak pada pemeriksaan radiografi. Pneumonia merupakan penyebab kematian utama akibat infeksi dan akan terus menjadi tantangan para klinisi untuk mengatasinya. Tatalaksana yang tidak tepat akan memberikan hasil yang buruk dan dapat memunculkan resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik   adalah kemampuan bakteri untuk bertahan hidup dari efek serangan antibiotik. Hal ini dapat terjadi apabila bakteri mengubah dirinya, sehingga efektivitas obat, bahan kimia, atau bahan lain yang dirancang untuk membunuh bakteri pun berkurang. Akibatnya, bakteri dapat tetap hidup, kebal terhadap pengobatan dan berkembang biak, serta menimbulkan leb

Rekomendasi Pemberian Vaksin Covid-19 (Part 2)

Gambar
  Rekomendasi berikut ini spesifik untuk vaksin Covid-19 Sinovac , sehingga dapat berubah sesuai dengan perkembangan laporan data uji klinis vaksin Sinovac . Demikian pula dengan vaksin Covid-19 jenis lain. Berikut daftar penyakit penyerta atau komorbid yang layak dan belum layak menerima vaksin Sinovac (Part 2):  Penyakit  Kelayakan Vaksinasi Covid-19 Catatan  Penyakit ginjal kronis(PGK) non dialisis PGK dialisis (hemodialisis dan dialisis peritoneal) Transplantasi ginjal Sindroma nefrotik dengan imunosupresan  Belum layak Saat ini, pemberian vaksin belum direkomendasikan pada pasien PGK non dialisis, PGK dialisis, resipien transplantasi dan sindroma nefrotik yang menerima imunosupresan/kortikosteroid. Hal ini disebabkan karena belum ada uji klinis mengenai efikasi dan keamanan vaksin tersebut terhadap populasi ini. Hipertensi*  Belum layak Beberapa uji klinis dari beberapa vaksin Covid telah mengi