Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Apakah itu Farmakovigilans?

Gambar
  Farmakovigilans adalah Ilmu atau aktivitas yang berkaitan dengan deteksi, penilaian, pemahaman dan pencegahan efek samping obat atau berbagai masalah lain yang berkaitan dengan pemakaian obat (WHO, 2002). Sejarah Farmakovigilans Farmakovigilans diawali dengan tragedi Thalidomide pada tahun 1959-1961. Thalidomide merupakan obat yang memiliki indikasi sebagai antiemetik (mengatasi mual dan muntah) pada hyperemesis gravidarum (mual dan muntah / morning sickness yang muncul berlebihan selama hamil). Thalidomide sendiri sudah dipasarkan selama 9 tahun mulai tahun 1951 tetapi baru dilaporkan kejadiannya pada bulan desember tahun 1961 oleh seorang dokter kandungan Australia yang bernama William McBride. Pada saat itu belum ada farmakovigilans sehingga beliau mengirimkan surat kepada Lancet yang disebut McBride’s letter yang berisikan bahwa ada hubungan antara kecacatan lengan dan kaki pada bayi dari wanita yang telah menggunakan thalidomide selama kehamilan. Kekhawatiran McBride ten

Pola Pewarisan Thalassemia dan Kaitannya dengan Kebutuhan Transfusi Darah

Gambar
Penyakit thalassemia bukanlah penyakit menular, sehingga ketika seseorang menderita penyakit ini akibat keturunan dari orang tuanya. Ada beberapa pola penurunan sifat dan penyakit thalassemia, yaitu ketika kedua orang tua membawa sifat. Pola Pewarisan Thalassemia ⧭ Keterangan gambar: ➔ Setengah lingkaran berwarna hitam= rantai globin beta (β) diproduksi. ➔  Setengah lingkaran berwarna putih= rantai globin beta (β) tidak diproduksi. ⧭  Penjelasan gambar: ➔  Gambar bagian atas: Kedua orang tua dengan kondisi normal dimana rantai globin β diproduksi (lingkaran penuh berwarna hitam), maka akan menghasilkan keturunan yang normal juga. ➔  Gambar bagian bawah: Kedua orang tua membawa sifat thalassemia β minor heterozigot dimana rantai globin β setengah diproduksi dan setengah lagi tidak diproduksi (setengah lingkaran berwarna hitam dan setengah lingkaran berwarna putih) maka akan menghasilkan keturunan: 25% Thalassemia β mayor homozigot (keseluruhan lingkaran berwarna putih) 25% Normal 50% Th

Mengenal Jenis Thalassemia dan Perbedaannya dengan Hemoglobinopati

Gambar
  Jika kita bicara mengenai penyakit thalassemia, maka ini adalah satu penyakit dari penyakit besar yang dinamakan Hemoglobinopati. Selain thalassemia, ada lagi penyakit yang dinamakan Hemoglobinopati struktural/varian. Thalassemia                 Thalassemia dibedakan menjadi 2, yaitu:      1) Thalassemia beta (β) (Homozygote/Heterozygote) merupakan penyakit kelainan darah dimana rantai globin beta (β) produksinya tidak ada atau berkurang. Jenis-jenis thalassemia beta berdasarkan fenotipnya, yaitu: Ø   Thalassemia β mayor Ini adalah bentuk thalassemia beta yang paling parah dimana kekurangan protein beta dalam hemoglobin menyebabkan anemia yang mengancam jiwa yang membutuhkan transfuse darah secara teratur dan perawatan medis ekstensif yang berkelanjutan. Transfusi darah yang ekstensif dan seumur hidup ini menyebabkan kelebihan zat besi yang harus ditangani dengan terapi khelasi untuk mencegah kematian dini akibat kegagalan organ. Ø    Thalassemia β intermedia       Dalam ko

Patofisiologi Thalassemia

Gambar
Hemoglobin (Hb) ada dua, yaitu: 1) Heme (terdiri dari rantai besi dan profirin) 2) Globin (terdiri dari rantai globin alfa “α”, globin beta “β”, globin delta “δ”, dan globin gamma “γ”). Dalam tubuh kita seorang normal, maka yang paling banyak adalah rantai globin kombinasi antara 2 rantai globin alfa (α 2 ) dan 2 rantai globin beta (β 2 ) yang dinamakan HbA (Hemoglobin A) dengan jumlah 98%. Sedangkan kombinasi antara 2 rantai globin alfa (α 2 ) dan 2 rantai globin delta (δ 2 ) dinamakan HbA 2 dengan jumlah 2.5%. HbA 2 ini berperan karena kalau HbA 2 nya positif lebih dari 3.5 g% (tinggi) maka itu dinamakan thalassemia beta (β), sedangkan dinamakan thalassemia alfa (α) jika HbA 2 nya positif kurang dari 3.5 g% (normal). Selain itu ada yang disebut HbF (Hemoglobin F) yaitu kombinasi antara 2 rantai globin alfa (α 2 ) dan 2 rantai globin gamma (γ 2 ) dengan jumlah kurang dari 1%.  HbF (α 2 γ 2 ) ini sangat penting sekali dan akan kelihatan sekali perannya mulai dari usia kehamila

Apakah itu Thalassemia?

Gambar
  Thalassemia merupakan penyakit keturunan yang diakibatkan oleh kegagalan pembentukan salah satu dari empat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin, sehingga hemoglobin tidak terbentuk sempurna. Penyakit keturunan ini mengakibatkan sel darah merah mudah rusak atau berumur pendek kurang dari 120 hari dan terjadilah anemia. Thalassemia pertama kali ditemukan oleh Prof. Thomas Benton Cooley pada tahun 1925 di Timur Tengah yang disebut mediterania anemia . Gejala-gejala orang thalassemia, yaitu: 1) Anemia (lesu, pucat, dan penurunan prestasi belajar) 2) Perut membesar 3) Tidak nafsu makan dikarenakan penyintas thalassemia mengalami pembesaran limfa dan mengalami depresi. Limfa yang membesar tersebut dapat menekan bagian lambung, sehingga dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan dan selalu merasa kenyang hanya dengan makan porsi yang sedikit. Wajah penyintas thalassemia umumnya memperlihatkan wajah yang sangat khas yang disebut facies cooley atau sering disebut mongoloid face

Peran Kefarmasian dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan

Gambar
Farmasi sesungguhnya adalah tenaga kesehatan profesional yang berperan memberikan kontribusi besar bagi negara dan dunia karena dapat sangat mengurangi total biaya perawatan dan lama rawat inap (LOS) serta berkontribusi untuk hasil klinis yang lebih baik. Setiap tanggal 25 September, dunia Internasional memperingati Hari Farmasi Internasional, yang dikukuhkan saat HUT Ke-97 Federasi Farmasi Internasional (FIP) pada tanggal yang sama tahun 2009. Berdasarkan catatan sejarah, bayang-bayang pelayanan kesehatan yang buruk selalu menghantui peradaban manusia. World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa seluruh tenaga kesehatan profesional memainkan peran sentral yang penting dalam meningkatkan akses dan kualitas perawatan kesehatan bagi masyarakat. Sebagai lembaga internasional paling berpengaruh di bidang Farmasi dan telah menjalin kerjasama dengan WHO, Federasi Farmasi Internasional (FIP) diharapkan menjadi lembaga farmasi dunia yang aktif membangun hubungan praktisi dan ilmuwan