Mengenal Penyakit Pneumonia

 

Pneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh agen infeksius (bakteri, virus, jamur, parasit). Hal ini menyebabkan alveoli terisi dengan cairan atau pus. Gejala klinis pneumonia meliputi demam atau hipotermia, berkeringat, menggigil, dan gejala peru seperti batuk, produksi sputum/dahak, sesak napas, pleuritis atau lesi paru yang tampak pada pemeriksaan radiografi.

Pneumonia merupakan penyebab kematian utama akibat infeksi dan akan terus menjadi tantangan para klinisi untuk mengatasinya. Tatalaksana yang tidak tepat akan memberikan hasil yang buruk dan dapat memunculkan resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik adalah kemampuan bakteri untuk bertahan hidup dari efek serangan antibiotik. Hal ini dapat terjadi apabila bakteri mengubah dirinya, sehingga efektivitas obat, bahan kimia, atau bahan lain yang dirancang untuk membunuh bakteri pun berkurang. Akibatnya, bakteri dapat tetap hidup, kebal terhadap pengobatan dan berkembang biak, serta menimbulkan lebih banyak masalah

Proses kuman masuk ke dalam tubuh dipengaruhi oleh virulensi dan kolonisasi. Virulensi adalah keganasan dari kuman dan kolonisasi adalah jumlah dari kuman. Apabila infeksi ini mampu melampaui mekanisme pertahanan paru maka terjadilah penyakit. Pertahanan paru ada 3 yaitu:

1) Di saluran napas mulai hidung (ada nostril/ bulu hidung) dan refleks batuk (kuman tadi semestinya di batukkan).

2) Ada sistem imun alamiah: sekresi sel epitel (lisosom, laktoferin, defensing, leukoprotease inhibitor, makrofag dan neutrophil).

3) Immunoglobulin: IgG dan IgA.

Tipe-tipe pneumonia berdasarkan sumber kuman (pasiennya mendapatkan kuman dari mana), yaitu:

1) Pneumonia yang didapat di masyarakat (Community Acquired Pneumonia/CAP).

CAP didapatkan/terjadi di luar sarana kesehatan, paling sering dijumpai, dalam bentuk infeksi akut, dan gejala muncul dalam waktu jam-hari. Pneumonia komunitas dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur dan parasit. Kuman penyebab tergantung pada epidemiologi, populasi pasien serta teknik pemeriksaan laboratorium yang digunakan. Pengetahuan mengenai jenis kuman penyebab pneumonia komunitas merupakan dasar dalam menentukan terapi antibiotik secara empiris (Marrie, 2008).

2) Pneumonia nosokomial (Hospital Acquired Pneumonia/HAP)

HAP adalah infeksi di paru yang didapatkan selama dirawat di rumah sakit atau bersinggungan dengan sarana kesehatan dan kejadiannya dapat menjadi serius. Pneumonia nosokomial ada 2 macam, yaitu:

  • Onset dini (early onset) pneumonia nosokomial adalah pneumonia yang terjadi dalam 4 hari pertama saat rawat inap di rumah sakit, biasanya mempunyai prognosis yang lebih baik karena biasanya lebih disebabkan oleh bakteri yang masih sensitif terhadap antibiotik.
  • Onset lanjut (late onset) pneumonia nosokomial adalah yang terjadi dalam waktu lebih dari 5 hari perawatan di rumah sakit, biasanya disebabkan oleh patogen yang resisten bahan resisten ganda (multi drug resistant/ MDR) terhadap berbagai antibiotik. Kelompok ini berhubungan dengan peningkatan angka kematian.

3) Pneumonia Aspirasi

4) Pneumonia Imunocompromised

Catatan: Pneumonia komunitas dan pneumonia nosokomial merupakan infeksi saluran pernapasan bawah yang masih menjadi permasalahan kesehatan utama di negara berkembang maupun negara maju.

Tipe-tipe pneumonia berdasarkan penyebab, yaitu:

1) Pneumonia bakterial/tipikal : sifat dari bakterinya yang mudah dikarakterisasi, mudah di deteksi, mudah di kultur, mudah dihidupkan, mudah dilakukan uji kepekaan terhadap antibiotik. Staphylococcus, Streptococcus, Hemofilus Influenza, Klebsiella, Pseudomonas, dll. Bakteri tipikal ini sangat banyak menyebabkan pneumonia.

2) Pneumonia bakterial atipikal : sifat dari bakterinya yang tidak mudah dibiakkan, tidak mudah dideteksi serta diperbanyak. Mycoplasma pneumoniae, Legionella, Chlamydia psittaci dan Chlamydia pneumoniae.

3) Pneumonia virus : Avian Influenza, Covid 19.

4) Pneumonia jamur : Pneumonia yang disebabkan oleh jamur ini relatif jarang terjadi, sebagian besar bersifat oportunistik, hanya pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, dan dapat terjadi invasive fungal infection. Aspergillosis, Candida, Coccidiodomycosis Histoplasmosis, Cryptococcus neoformans (dapat menginfeksi pada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan, seperti HIV/AIDS).

Tipe-tipe pneumonia berdasarkan predileksi, yaitu:

1) Pneumonia lobaris, lobularis yang berarti yang terkena satu lobus paru (lobaris), satu lobulus paru (lobularis).

2) Bronkopneumonia, berarti ada dua komponen disini yaitu bronko dan pneumonia. Berarti saluran nafas dan parenkimnya yang terkena infeksi.

3) Pleuropneumonia, ini berarti pneumonia yang berada di parenkim berdekatan dengan pleura. Gejalanya disini ada nyeri pleuritis (penderita merasakan nyeri dada yang menusuk, terutama ketika bernapas).

4) Pneumonia interstitial, berarti pneumonia pada antar alveoli.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu depresi?

Pengobatan Non-Farmakologis Hipertensi

IAI Mengajak Seluruh Apoteker Untuk Menyukseskan Vaksinasi (Hari Farmasi Dunia)