Manfaat Vaksinasi Covid-19 Sebagai Upaya Pengendalian Pandemi
Covid-19
merupakan penyakit yang sangat istimewa dimana menyerang berbagai organ tubuh,
yaitu otak, jantung, hati, paru-paru, ginjal, usus sampai dengan testis pun bisa
diserang oleh virus ini. Gejala yang ditimbulkan bervariasi dan tidak selalu
khas.
Kita
juga tahu bahwa 80% Covid-19 itu sifatnya ringan, 20% Covid-19 sifatnya berat
termasuk yang kritis. Masalahnya adalah kita tidak bisa memilih mau terkena
yang 80% atau yang 20%. Anda mau tua, muda, punya komorbid atau tidak punya
komorbid, bisa terkena kasus yang berat. Oleh karena itu pencegahan adalah tetap
yang paling utama.
Perjalanan Penyakit Covid-19
- Masa inkubasi: 2-14 hari (Rata-rata: 5 hari). Artinya, jika hari ini ada yang bergejala demam, batuk, sesak berarti dia tertularnya 5 hari yang lalu. Hal ini berguna untuk tracing, jadi kita tahu 5 hari belakangan ini dengan siapa kita kontak.
- Dan yang istimewa dari penyakit ini adalah, orang tersebut sudah menularkan 2 hari (48 jam) sebelum bergejala. Hal ini yang susah memutuskan rantai penularan Covid-19 karena orang tersebut masih pergi ke kantor atau ke kampus. Orang tersebut menularkan tetapi dia tidak sadar kalau dia telah menularkan orang-orang disekitarnya.
- Masa simtomatik (bergejala) yaitu 1-14 hari
- Masa infeksius/menularkan itu antara 10-14 hari. Jadi tidak ada orang yang terkena Covid-19 menularkan selama 3 bulan. Maksimalnya adalah 14 hari.
- Oleh karena itu berhati-hatilah dalam menafsirkan hasil PCR (Polymerase Chain Reaction). PCR itu sangat penting dalam mendiagnosis tetapi untuk menyatakan kesembuhan, PCR tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya indikator. Ada orang yang sakit Covid-19 hasil PCRnya sampai 3 bulan tetap positif, bukan berarti selama 3 bulan itu positif atau bukan berarti selama 3 bulan itu infeksius. Hal ini disebabkan karena PCR tidak bisa membedakan mana virus yang hidup dan mana virus yang mati.
Dimasa pandemic ini kita berupaya untuk menjaga
imunitas tubuh. Perlu ditekankan bahwa imunitas itu tidak hanya dipengaruhi
oleh satu hal saja karena kita sering sekali mendengar: Yang Penting Saya
Bahagia Maka Saya Tidak Akan Kena Covid. Hal tersebut boleh dikatakan salah.
Memang benar adanya bahwa mengelola stress, mengelola psikis itu penting akan
tetapi bukan segala-galanya. Kita mau bahagia bagaimana pun, tapi kalau kita
tidak menerepakan Protokol Kesehatan maka kita bisa terkena virus Covid-19 juga. Banyak sekali
faktor yang dapat memengaruhi imunitas tubuh, yaitu: Faktor nutrisi, merokok,
usia, komorbid, obat-obatan, genetik, konsumsi alkohol, obesitas, stres maupun vaksinasi.
Definisi Vaksin
Vaksin
adalah zat yang menstimulasi sistem imunitas tubuh untuk menghasilkan kekebalan
terhadap suatu penyakit secara spesifik. Jadi intinya adalah vaksin
itu menghasilkan kekebalan dan sifatnya spesifik.
Bisa
dilihat pada gambar diatas, bahwa orang yang tidak divaksinasi berarti orang
tersebut harus sakit dulu baru kebal. Sedangkan orang yang divaksinasi berarti
orang tersebut bisa kebal tanpa harus sakit. Masa kita harus terkena virus
Covid-19 dulu baru kebal? Tidak. Oleh karena itu, itulah pentingnya vaksinasi
Covid-19.
Memakai
masker, menjauhi kerumuman, mencuci tangan itu penting tetapi Vaksinasi
merupakan upaya pencegahan penyakit infeksi yang paling efektif. Kenapa? Karena
hanya vaksin yang bisa membuat tubuh kita kebal dan hanya vaksin yang bisa membuat
tubuh kita memproduksi antibodi.
Cara
Kerja Vaksin
Kita
tahu bahwa vaksin Covid-19 diberikan secara i.m (intramuskular). Ada tiga hal
yang terjadi saat vaksin disuntikkan kedalam tubuh kita:
- Tubuh kita mengenali antigen virus Covid-19 yang disuntikkan kedalam tubuh kita.
- Tubuh akan “melawan”, dimana terjadi reaksi inflamasi (peradangan). Sel-sel radang akan aktif yang kemudian akan menghasilkan antibodi.
- Tubuh akan mengingat. Jadi akan dibentuk sel memori didalam tubuh, sehingga orang yang sudah divaksinasi apabila dia terpapar virus penyebab Covid-19 maka antibodinya akan segera diproduksi.
Ini
hal yang tidak akan dimiliki oleh orang yang tidak divaksinasi.
Catatan penting:
Apa pun merek Vaksin Covid-19, tidak ada satu pun yang mengandung virus Covid-19 yang hidup. Sehingga ada 3 konsekuensinya, yaitu:
- TIDAK MUNGKIN vaksin menyebabkan seseorang menjadi sakit Covid-19. Hal itu mustahil terjadi.
- TIDAK MUNGKIN vaksin Covid-19 menyebabkan swab PCR/antigen menjadi positif. Kita sekarang sering mendengar bahwa ada seseorang yang 3 atau 5 hari setelah vaksinasi mengeluhkan demam, batuk ataupun nyeri tulang lalu di swab ternyata hasil swabnya positif. Itu semata-mata kebetulan, artinya adalah sesaat sebelum vaksinasi dia sudah terpapar virus Covid-19. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, bahwa ada masa inkubasi sehingga gejalanya terjadi beberapa hari setelah vaksinasi. Seakan-akan itu disebabkan oleh vaksinnya.
- TIDAK MUNGKIN vaksin menyebabkan seseorang menjadi menularkan virus Covid-19.
Proteksi
Vaksin Covid-19
Penjelasan: Tabel
diatas membandingkan berbagai macam merek vaksin Covid-19. Apa pun merek vaksinnya,
ternyata semuanya efektif dalam mencegah Covid-19 yang berat (Table Protection
From Severe Disease) termasuk kematian akibat Covid-19. Jadi benar adanya bahwa
orang-orang yang sudah divaksinasi masih bisa terkena Covid-19 dan orang yang
sudah divaksinasi masih bisa menularkan virus Covid-19 tetapi karena sudah divaksinasi
dan sudah punya antibodi maka Covid-19 nya bukan yang berat, tidak masuk ICU,
tidak pakai ventilator. Itulah pentingnya vaksinasi.
Penjelasan:
Gambar yang diatas adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 tetapi dia
sudah divaksinasi. Kita bisa melihat bahwa kondisi paru-parunya relatif baik
artinya kalau pun ada radang di paru-parunya berarti radangnya bersifat minimal
dan masih bisa isolasi mandiri (Isoman). Sedangkan gambar yang dibawah adalah
pasien yang dinyatakan Covid-19 tetapi belum divaksinasi sebelumnya. Kita bisa
melihat bahwa radang di paru-parunya luas dan pasien yang seperti ini biasanya
tingkat kematiannya sangat tinggi.
Kita
menyadari bahwa tidak ada vaksin yang 100% efektif. Vaksin itu membutuhkan
waktu supaya kekebalannya muncul. Tidak ada orang yang paginya divaksinasi maka
sorenya langsung kebal. Tidak ada. Biasanya kekebalan muncul dua pekan sesudah
vaksinasi. Oleh karena itu, vaksinasi harus dilakukan bersamaan dengan protokol kesehatan (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak minimal 2 meter,
menghindari kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi).
Diakhir blog ini izinkan saya mengatakan bahwa vaksinasi bukanlah kewajiban pribadi melainkan tanggung jawab sosial.
Terimakasih
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya. Akhirnya saya bisa lebih mengerti
BalasHapusTerimakasih. Semoga sehat selalu
HapusTerima kasih atas penjelasan dan tujuan pentingnya dilakukannya vaksinππ
BalasHapusππ
HapusTerimakasih. Semoga sehat selalu
Infornasinya lengkap sekali. Terima kasih
BalasHapus