IAI Mengajak Seluruh Apoteker Untuk Menyukseskan Vaksinasi (Hari Farmasi Dunia)
Asosiasi Farmasi Dunia
memperingati Hari Farmasi Dunia setiap tanggal 25 September. Mulai tahun 2020
hingga saat ini, Farmasi ikut berperan dalam penanganan Covid-19.
Asosiasi
Farmasi Dunia memperingati Hari Farmasi Dunia setiap tanggal 25 September.
Tahun 2021 ini, tema yang diangkat adalah “Farmasi selalu terpercaya untuk
kesehatan anda”. Tema tersebut sangat relevan dengan pentingnya peran Farmasi/Apoteker
membantu mengatasi Covid-19.
“Apoteker
berperan penting dalam sukseskan vaksinasi Covid-19,” kata Ketua Umum Pengurus
Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) apt. Drs. Nurul Falah Eddy Pariang
dalam sambutan webinar, Sabtu (12/12/2020).
Beliau
menjelaskan, tiga peran yang dapat diambil Apoteker diantaranya, pertama,
menyediakan dan menyalurkan vaksin agar kualitas vaksin tetap terjaga. Kedua,
melayani masyarakat dan melakukan edukasi mengenai vaksin kepada masyarakat
agar termotivasi untuk divaksinasi. Ketiga, melaporkan apabila ada kejadian
ikutan pasca vaksinasi.
Meskipun
keberadaan dan peran kefarmasian di Indonesia sempat termarjinalkan pada
Januari 2020, tetapi semangat Farmasi tidak pernah padam hingga detik ini. Yang
membuat Farmasi terus berjuang ialah bahwa menyadari makna dari sumpah jabatan Apoteker
yaitu untuk membaktikan hidup guna kepentingan perikemanusiaan terutama dalam
bidang kesehatan.
Salah
satu contoh ketika terjadi kasus cacar (smallpox) yang terjadi
sebelumnya, yaitu disebabkan oleh infeksi virus Variola yang menghancurkan
manusia serta menyebabkan kematian selama ratusan tahun. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mencatat, manusia yang terinfeksi memiliki tingkat mortalitas
mencapai 30 persen. Pada awal abad ke-19 terdapat kematian 102 bayi dari 1019
bayi yang dilahirkan di Jawa yang disebabkan penyakit cacar. Satu kasus
terakhir ditemukan di Somalia pada 1977 dan cacar dinyatakan musnah pada tahun
1980.
Edward
Jenner adalah ilmuwan pertama yang berhasil mengubah dunia dari penyakit
menular dengan menemukan vaksin cacar untuk pertama kalinya pada 1796. Tentunya
Farmasi ikut berperan dalam penanganan penanggulangan cacar tersebut, baik dalam
kampanye vaksinasi, pengembangan vaksinasi untuk cacar, serta dalam memastikan
pasokan dan pengeluaran vaksin yang aman.
Vaksinasi
cacar merupakan upaya pencegahan penyakit infeksi cacar yang paling efektif. Karena
hanya vaksin yang bisa membuat tubuh kebal dan hanya vaksin yang bisa membuat
tubuh memproduksi antibodi. Bahkan, sampai sekitar tahun 1900, masyarakat Jawa
memercayai vaksinasi cacar sebagai satu-satunya cara untuk menekan angka
penularan dan meningkatkan angka kesembuhan.
“Dengan
adanya program vaksinasi ini, Apoteker dapat dirasakan manfaatnya di
tengah-tengah masyarakat dan membantu pemerintah secara optimal dalam rangka
program vaksinasi Covid-19,” ucap Eddy Pariang.
Pada kasus pandemi
Covid-19, dunia makin membutuhkan dan memercayai profesi Farmasi dalam
meningkatkan kesehatan. Selama satu tahun lebih tragedi pandemi Covid-19, para
profesional kesehatan kembali dinilai sebagai profesi yang paling dihormati di
Australia terkhususnya profesi Farmasi. Berdasarkan hasil survei di atas,
Farmasi menempati posisi ketiga tertinggi dalam hal kejujuran dan etika dengan
nilai persentase 76% pada tahun 2021 di negeri kanguru.
Diagram garis di atas
menjelaskan persentase hasil survei masyarakat Australia terhadap empat profesi
kesehatan mengenai kejujuran dan etika dari tahun 1976 sampai 2021. Secara
keseluruhan, jelas terlihat bahwa persentase semua profesi kesehatan meningkat
sepanjang periode.
Secara spesifik, pada tahun
1976, tenaga medis dokter dan dokter gigi menjadi awal terbesar di tahun
pertama dan berdiri tepat di 62%. Dari tahun 1976 sampai 2021, kejujuran dan
etika dokter meningkat tajam dan mencapai puncak di 82% pada 2021. Disamping
itu, dokter gigi mengalami sedikit penurunan pada tahun 1994 dan 1997 yaitu
mencapai 60%, tetapi dengan cepat pulih dan mengakhiri tahun pada 71%.
Tenaga kesehatan farmasi,
disamping itu, mengawali tahun 1988 di posisi kedua tertinggi yaitu 76%.
Kemudian merosot sekitar 3% tahun 1989 tetapi langsung meningkat tajam
sepanjang seluruh periode dan mencapai puncak mendekati 90% pada tahun 2002.
Farmasi mengakhiri tahun pada persentase
yang sama pada tahun 1988. Sementara itu, profesi perawat menempati bagian
tertinggi dari tahun 1994 hingga 2021.
Bukti di atas menunjukkan
bahwa Farmasi telah berhasil membangun kepercayaan masyarakat selama
bertahun-tahun. Dimulai dari kepercayaan dalam kegiatan Farmasi di pelayanan
kesehatan, industri farmasi, penelitian, akademis, regulasi obat dan yang
terutama saat ini adalah penanggulangan pandemi Covid-19.
Walaupun banyak hoax
terhadap vaksin Covid-19 yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan sehingga
menyebabkan masyarakat ragu untuk divaksin, tetapi kepercayaan publik terhadap
ilmuwan jauh lebih besar dibandingkan rasa ragu tersebut. Hal ini yang patut
untuk diapresiasi atas kepercayaan yang diberikan pada profesi Farmasi. Momen ini
juga kiranya makin meningkatkan kesadaran profesi untuk mengedepankan rasa
melayani sepenuh hati dibidang kesehatan agar kepercayaan terus meningkat di
tengah-tengah bangsa.
Terimakasih. Selamat membaca
BalasHapusTerima kasih informasinya. Sangat bermanfaat 👍
BalasHapusTerimakasih dokter romulus. Semoga sehat selalu.
HapusSaya seorang ibu rumah tangga. Setelah membaca ini dapat menambah wawasan tentang peran farmasi dan vaksin
BalasHapusTerimakasih bu. Semoga sehat selalu
Hapus