Mengenal Jenis Thalassemia dan Perbedaannya dengan Hemoglobinopati
Jika
kita bicara mengenai penyakit thalassemia, maka ini adalah satu penyakit dari
penyakit besar yang dinamakan Hemoglobinopati. Selain thalassemia, ada lagi
penyakit yang dinamakan Hemoglobinopati struktural/varian.
Thalassemia
Thalassemia
dibedakan menjadi 2, yaitu:
1)
Thalassemia beta (β) (Homozygote/Heterozygote)
merupakan penyakit kelainan darah dimana rantai
globin beta (β) produksinya tidak ada atau berkurang. Jenis-jenis thalassemia
beta berdasarkan fenotipnya, yaitu:
Ø Thalassemia
β mayor
Ini adalah bentuk thalassemia beta yang paling parah
dimana kekurangan protein beta dalam hemoglobin menyebabkan anemia yang
mengancam jiwa yang membutuhkan transfuse darah secara teratur dan perawatan
medis ekstensif yang berkelanjutan. Transfusi darah yang ekstensif dan seumur
hidup ini menyebabkan kelebihan zat besi yang harus ditangani dengan terapi
khelasi untuk mencegah kematian dini akibat kegagalan organ.
Ø Thalassemia β intermedia
Dalam kondisi ini kekuarangan protein beta dalam hemoglobin cukup besar untuk menyebabkan anemia yang cukup parah dan masalah kesehatan yang signifikan, termasuk kelainan bentuk tulang dan pembesaran limpa. Namun, ada berbagai tingkat keparahan klinis dari kondisi ini, dan batas antara thalassemia intermedia dan bentuk yang paling parah, thalassemia mayor, bisa membingungkan. Faktor penentu nampaknya adalah jumlah transfusi darah yang dibutuhkan oleh pasien. Semakin tergantung pasien pada transfusi darah, semakin besar kemungkinan dia diklasifikasikan sebagai thalassemia mayor. Secara umum, penderita thalassemia intermedia membutuhkan transfusi darah untuk meningkatkan kualitas hidupnya, tetapi tidak untuk bertahan hidup. Thalassemia β intermedia dengan dua subtipenya,yaitu:
§ Fenotip kearah mayor
§ Fenotip kearah minor
Ø Thalassemia β minor = carrier
Pada kondisi ini, kekurangan protein beta tidak
cukup besar menyebabkan masalah pada fungsi normal hemoglobin (penderita
baiasanya secara klinis asimtomatik). Seseorang dengan kondisi ini hanya membawa
sifat genetic untuk thalassemia dan biasanya tidak akan mengalami masalah
kesehatan selain dari kemungkinan anemia ringan. Umumnya hemoglobin yang
ditemukan adalah Hb A, dan yang khas proporsi Hb A2 (α2δ2)
meningkat dengan nilai kira-kira 4-7% dari total hemoglobin, tidak seperti halnya
dengan angka normal, yaitu sekitar 2.5%.
2)
Thalassemia alfa (α) (Homozygote/Heterozygote)
merupakan penyakit kelainan darah dimana rantai
globin alfa (α) produksinya tidak ada atau berkurang. Ini umumnya ditemukan di
Afrika, Timur Tengah, India, Asia Tenggara, Cina selatan, dan kadang-kadang di
wilayah Mediterania. Jenis-jenis thalassemia alfa berdasarkan fenotipnya,
yaitu:
Ø Thalassemia α mayor (Hydrops Fetalis = Hemoglobin Bart’s)
Pada kondisi ini, tidak terdapat gen
alfa pada DNA individu, yang menyebabkan gamma globulin yang diproduksi oleh
janin membentuk hemoglobin abnormal yang disebut hemoglobin Bart’s. Meskipun
thalassemia mayor adalah kondisi yang sangat serius, pengobatan dan
kelangsungan hidup dapat dilakukan dengan transfusi darah dalam rahim. Orang
yang lahir dengan thalassemia mayor dirawat dengan transfusi darah seumur hidup
dan perawatan medis lainnya.
Ø Thalassemia α intermedia = Penyakit HbH (delesi 3)
Pada kondisi ini, kekurangan protein
alfa yang cukup besar dapat menyebakan anemia berat dan gangguan kesehatan yang
serius seperti pembesaran limfa, kelainan bentuk tulang dan kelelahan. Ini
dinamakan hemoglobin H abnormal (dibuat oleh beta globin yang tersisa) yang
menghancurkan sel darah merah.
Ø Thalassemia α minor/carrier (delesi 2)
Ø Thalassemia α silent carrier (delesi 1)
Diakibatkan oleh delesi satu gen α globin. Kondisi ini umunya tidak menimbulkan masalah kesehatan karena kekurangan prpten alfa yang sangat kecil sehingga hemoglobin berfungsi dengan normal. Ini disebut “silent killer” karena betapa sulitnya untuk dideteksi. Status silent killer didiagnosis dengan deduksi ketika seseorang yang tampak normal memiliki anak dengan penyakit hemoglobin H atau sifat thalassemia alfa.
Catatan:
Thalassemia α jarang sekali ditemukan karena thalassemia α diturunkan atau
diwariskan oleh nenek moyang dari cina selatan, sedangkan thalassemia β
diwariskan dari india, italia, turki, iran, arab yang datang ke Indonesia.
Hemoglobinopati
struktural/varian
1) Asam amino dalam rantai globin α digantikan oleh asam amino
baru
a) Hb S: α2β26Val→Glu (artinya adalah asam amino
valin digantikan oleh asam amino glutamat)
b) Hb Constant Spring (α142 Stop→Gln)
2) Asam amino dalam rantai globin β digantikan oleh asam amino
baru
a) HbC: α2β26Glu→Lys (artinya adalah asam amino glutamin digantikan oleh asam amino lysine)
b) HbD-Punjab: α2β2121Glu→Glisin (artinya adalah asam amino glutamin digantikan oleh asam amino glisin)
c) HbE: α2β226Glu→Lys (artinya adalah asam amino glutamin digantikan oleh asam amino lysine).
Catatan: Paling banyak di Indonesia adalah HbE. HbE berasal dari satu pulau
di Indonesia yaitu pulau sahul. Di pulau sahul inilah jumlah HbE tinggi sekali.
3) Hb Lepore {α2 (δβ)2}
Perbedaan Thalassemia
dengan Hemoglobinopati structural/varian
Jika
pada penyakit thalassemia, rantai globin alfa ataupun beta-nya normal, tidak
ada perubahan asam amino. Namun produksi rantai globin alfa ataupun beta-nya menjadi
tidak ada atau berkurang. Thalassemia sifatnya bisa diturunkan dari kedua
orangtua (homozigot) atau diturunkan dari salah satu orangtua (heterozigot).
Paling
banyak di negara Indonesia adalah HbE, dimana HbE (masih rantai globin β) asam
aminonya diganti dari glutamin menjadi lysine. Produksinya normal atau tidak
ada kekurangan tetapi yang diproduksi adalah asam amino yang berbeda, dimana
sifatnya berubah sehingga tidak bisa mempertahankan sel darah merah. Hal ini
membuat sel darah merahnya akan pecah.
Pada
perjalanannya, ada yang menikah antara thalassemia β dengan HbE minor. Kejadian
ini banyak sekali ditemukan di Indonesia hampir 50% dimana sifatnya ada yang
fenotip mayor karena keturunan dan fenotip minor karena transfusi darah. Pewarisan
ini dinamakan double heterozygote.
Definisi, gejala-gejala, dampak thalassemia dan informasi lengkap lainnya bisa di klik disini.
Patofisiologi thalassemia bisa di klik disini.
Thank you!
BalasHapus