Terapi Pneumonia Komunitas (Community Acquired Pneumonia/CAP)

Pneumonia telah sejak lama diketahui sebagai penyebab kematian utama, penelitian secara intensif sejak tahun 1800. Meskipun telah banyak penelitian dengan berbagai sudut pandang dan penemuan antibiotik yang terus berkembang, tetapi sampai saat ini pneumonia masih menjadi penyebab kematian utama di dunia.

Terapi Pneumonia:

1) Terapi antibiotik

Bila penyebab penyakit pneumonianya adalah bakteri.

2) Terapi suportif

Merupakan terapi pendamping dari antibiotik seperti pemberian oksigen, pemberian nutrisi, antipiretik, dan lain-lain.

3) Terapi antiinflamasi

Bila proses inflamasinya berlebihan maka respon tubuh yang berlebihan itu ternyata memperburuk klinis pasien sehingga disebut dengan ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome). ARDS terjadi akibat inflamasi yang menyebabkan kerusakan jaringan paru.

Terapi Pneumonia Komunitas (CAP):

  • Terapi utama tatalaksana pneumonia komunitas (CAP) adalah pemberian antibiotik secara empiris. Pemilihan terapi antibiotik secara empiris tidak hanya tergantung dari etiologi tetapi juga beberapa faktor seperti: usia pasien, derajat penyakit, komorbid / penyakit penyerta, tempat pelayanan kesehatan (rawat jalan atau rawat inap), pola kuman dari suatu negara, riwayat berpergian, pola sensitivitas dan spesifisitas dari kuman dan faktor modifikasi.
  • Penggunaan terapi antibiotik empiris tidak teratur dan berlebihan akan menyebabkan peningkatan resistensi mikroorganisme yang berakibat meningkatnya kematian.

Perawatan

Antibiotik

Rawat jalan

Sebelumnya dalam keadaan sehat dan tidak menggunakan antibiotik dalam 3 bulan terakhir:

  • Makrolid
  • Doksisiklin

 

Terdapat komorbid seperti penyakit jantung, paru, hati, ginjal, diabetes mellitus, peminum alkohol, penyakit keganasan, asplenia, imunokompromise atau penggunaan obat imunosupresi, atau menggunakan antibiotik dalam 3 bulan terakhir:

  • Fluorokuinolon respirasi (moxifloksasin, gemifloksasin, atau levofloksasin) atau,
  • Β-laktam ditambah makrolid

Di daerah tingkat infeksi >25% dengan level resisten makrolid. Streptococcus pneumonia MIC ≥ 16 µg/mL. Disarankan penggunaan antibiotik alternative seperti yang tertera pada no. 2 diatas, untuk pasien tanpa komorbid.

Rawat inap – non ICU

 

 

  • Fluorokuinolon (moxifloksasin, gatifloksasin, atau levofloksasin), atau
  • β-laktam ditambah makrolid

Rawat inap – ICU

 

 

β-laktam (sefotaksim, seftriakson, atau ampisilin-sulbaktam) ditambah satu azitromisin atau fluorokuinolon (untuk pasien dengan alergi penisilin, disarankan fluorokuinolon respirasi dan aztreonam).

Perhatian khusus

 

 

Apabila terindikasi pseudomonas:

  • Anti pneumokokus, antipseudomonas β-laktam (piperasili-tazobaktam, sefipim, imipenem, atau meropenem) ditambah siprofloksasin atau levofloksasin atau,
  • β-laktam ditambah aminoglikosida dan azitromisin atau,
  • β-laktam ditambah aminoglikosida dan anti pneumokokus fluorokuinolon (untuk pasien dengan alergi penisilin, β-laktam diganti dengan aztreonam)

Apabila terindikasi Community acquired methicillin resistant Staphylococcus aureus, ditambah vankomisin atau linezolid.

 

Catatan: Antibioik diatas hanya bisa didapatkan dengan resep DOKTER. 

  • Untuk mengenal penyakit pneumonia bisa klik disini.
  • Untuk melihat Pharmaceutical Care pada pasien pneumonia bisa klik disini.

 

 

Komentar

  1. Mysuru Casino - The HERZAMMAN
    Mysuru Casino https://octcasino.com/ - The Home 바카라 사이트 of the Best aprcasino of the Slots! Visit us to worrione Play the best slots and poormansguidetocasinogambling enjoy the best table games in our casino. Visit us

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu depresi?

Pengobatan Non-Farmakologis Hipertensi

IAI Mengajak Seluruh Apoteker Untuk Menyukseskan Vaksinasi (Hari Farmasi Dunia)